Robert Nesta Marley"Bob" Marley (lahir di Nine
Mile, Saint Ann, Jamaika, 6 Februari 1945 – meninggal di Miami, Florida,
Amerika Serikat, 11 Mei 1981 pada umur 36 tahun) adalah seorang penyanyi,
pencipta lagu, dan musisi reggae berkebangsaan Jamaika. Bob Marley sampai saat
ini dikenal di seluruh dunia sebagai musisi reggae yang paling tersohor dalam
dunia musik reggae. Dia diakui perannya dalam memopulerkan dan menyebarkan
musik Jamaika dan Gerakan Rastafari ke seluruh dunia. [1]
Bob Marley adalah gitaris, vokalis, dan pencipta lagu dalam
grup musik The Wailers (1964–1974) dan Bob Marley & The Wailers (1974–1981)
yang beraliran ska, rocksteady dan reggae.
Biografi
Kapten Norval Sinclair Marley adalah seseorang yang
berperawakan kecil. Ia adalah seorang pengawas tanah perusahaan Crown Lands,
milik Pemerintahan Inggris yang telah menjajah Jamaika sejak tahun 1660-an yang
terletak sebelah utara pulau itu. Pangkat yang disandangnya ia dapat saat
menjadi komandan markas di Resimen British Hindia Barat. Suatu saat ia bertemu
dengan Cendella, seorang wanita pribumi yang telah mamikat hatinya pada saat
dia sedang berkunjung ke distrik Nine Miles. Hubungan mereka menjadi
pergunjingan warga setempat karena Ras. Pada Mei 1944 cedella mengejutkan
keluarganya karena hamil. Sehingga pada hari jumat dilaksanakanlah pernikahan
antara Norval dengan Cendella dan sehari setelah pernikahan mereka, Cendella
diungsikan ke Kingston agar tidak tercorek namanya sebagai ahli waris
keluarganya.
Dan akhirnya Cendella melahirkan seorang anak yang diberi
nama Robert Nesta Marley yang lahir pada pukul 2.30, Rabu Februari 1945 dengan
bobot enam setengan pon (3.25 kg) di Nine Miles. Konon pada malam kelahirannya,
banyak orang melihat beberapa meteor jatuh, yang menurut keyakinannya akan
lahir seorang tokoh besar.
Pada tahun 1950 Cendella pindah ke Trench Town – Kingston.
Marley mulay berinteraksi dengan geng-geng jalanan yang kemudian berlanjut
menjadi gerombolan bernama “The Rudeboys. Walaupun berperawakan kecil seperti
ayahnya, tapi karena kekuatannya ia dijuluki “Tuff Gong”.
Setelah Marley drop out dari sekolahnya ia mulai tertarik
dengan musik. Pada awal 1962 Bob Marley, Bunny Livingstone, Peter Mcintosh,
Junior Braithwaite, Beverley Kelso dan Cherry Smith membentuk grup ska &
rocksteady dengan nama “The Teenager” yang nantinya berubah menjadi The Wailing
Rudeboys dan berganti lagi menjadi The Wailing Wailer dan akhirnya menjadi The
Wailers.
Pada tahun 1977, Bob Marley divonis terkena kanker kulit,
namun disembunyikan dari publik. Bob Marley kembali ke Jamaica tahun 1978, dan
mengeluarkan SURVIVAL pada tahun 1979 diikuti oleh kesuksesan tur keliling
Eropa.
Bob Marley melakukan 2 pertunjukan di Madison Square Garden
dalam rangka merengkuh warga kulit hitam di Amerika Serikat. Namun pada tanggal
21 September 1980, Bob Marley pingsan saat jogging di NYC’s Central Park.
Kankernya telah menyebar sampai otak, paru-paru dan lambung. Penyanyi reggae
inipun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Miami Hospital pada 11 Mei
1981 di usia 36 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak.
Terlihat jelas melalui sinar matahari jamaika kamu dapat
memilih bagian dari dongeng tentang Marley antara lain : tentang kesedihan,
cinta, pemahaman, dan Godgiven talent.
Dua dekade setelah dia meninggal, Imensitas (kebesaran) Bob
Marley menempatkannya menjadi satu di antara figur-figur transenden terbesar sepanjang
abad. Riak-riak yang dilakukannya menyebrang dari sungai musiknya kedalam
samudera politik, etika, gaya filsfat, dan agama (Rastafaria). Bob Marley
dimasukkan ke dalam Rock n Roll Hall of Fame pada tahun 1994. Majalah time
memilih lagu Bob Marley & The Wailers Exodus sebagai album terbersar pada
abad ke-20. pada tahun 2001 ia memenangkan Grammy Lifetime Achivement Award.
Pada tahun yang sama kemudian film documenter tentang
hidupnya dibuat oleh Jeremy Marre, Rebel Music, dinominasikan untuk The Best
Long Form Music Video documentary at the Grammies, serta penghargaan untuk
beberapa kategori lainnya. Dengan kontribusi dari Rita, The Wailers, dan para
pecintanya serta anaknya, film tersebut menceritakan tentang Marley, yang juga
disertai kata-kata Marley sendiri. Pada musim panas tahun 2006, Kota New York
memberikan penghargaan tersendiri bagi Bob Marley dengan memberi nama pada
jalam gereja dari jalan Ramsen ke East 98th street dibagian timur Brookliyn
dengan memberi nama “Marley Boulevard”. Dan masih banyak lagi penghargaan yang
Bob Marley dapatkan.
Kisah hidup Bob Marley adalah sebuah arketipe, itulah kenapa
karya-karyanya abadi dan terus bergema. Bob Marley berbicara tentang represi
politik, wawasan metafisik dan artistic, kesejahteraan dan apa saja yang
mengusiknya. “No Women No Cry” masih akan terus mengahapus air mata dari wajah
seorang janda “Exodus” masih akan memunculkan ksatria, “Redemtion Song” masih
akan menjadi tangisan emansipasi untuk melawan segala tirrani, “Waiting in
Vaint” akan tetap menggairahkan, dan “One Love” akan terus menjadi himne
internasional bagi kesatuan kemanusiaan didunia melampui batas-batas, melampui
kepercayaan-kepercayaan, di mana tiap orang akan sadar dan mempelajarinya.
Bob Marley bukan hanya sekedar bintang musik yang sebagian
besar rekamannya memecahkan rekor internasional, namun ia juga menjadi sebuah
figure moral dan religius. Selain Bob Marley kita juga harus mengakui bahwa
banyak musisi yang lebih unggul dari penemuan instrumental, gaya vocal gubahan
musik, dan sebagainya.tetapi hanya Bob Marley yang dapat membuat kita melihat
ribuan orang Hpi dari Mexico, Maori dari Selandia Baru bahkan komunitas-nya di
Indonesia (Jogjakarta dan Bali), berkumpul tiap tahun untuk menghormatinya.
Banyak penggemarnya di seluruh dunia meniru gaya rambut
dreadlocknya karena fanatic walaupun tidak sedikit pula yang meniru dreadlock
Bob Marley karena terkena imbas voyeurisme, padahal sebenarnya dreadlock Bob
Marley sebagai bagian dari keyakinannya akan ajran Rastafarian, dan bukan dari
pengkulturan dari selebriti idolanya. Pada umumnya di Indonesia, sosok Bob
Marley banyak diidentikkan dengan ganja, padahal ganja adalah ritual serta
bagian dari ajaran Rastafarian dan Bob Marly adalah penganutnya. Wajar bila ia
mengkonsumsi, menjadikan syair, dan menyanyikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar