Tokoh Musik Reggae


Pada 1960-an, di Jamaika, berkembang sebuah aliran musik
baru, aliran musik tersebut adalah reggae. Banyak yang
berpendapat bahwa musik reggae merupakan hasil evolusi dari
musik ska dan rocksteady. Album Catch A Fire yang dirilis Bob
Marley berhasil memperkenalkan musik reggae ke seluruh dunia.
Reggae telah menjadi sebuah subkultur baru Jamaika. Di
Jamaika, reggae dianggap penting. Rambut gimbal yang menjadi
ciri khas musik reggae boleh jadi karena musik ini lahir di jalanan
Getho, Kingson ibukota Jamaika. Jalan Getho memang dikenal
sebagai kampung kaum rastafaria, kaum dengan ajaran
kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam.
Ada penafsiran keliru mengenai aliran reggae. Walaupun dikenal
sebagai musik "santai", bukan berarti musik reggae masa bodoh
dan tidak peduli dengan lingkungan. Lirik dalam musik reggae
sarat akan pesan dan kritik sosial. Misalnya, dalam lagu No Women No Cry.
Lagu ini mengkritik kekerasan terhadap
perempuan, "Tidak, wanita tidak boleh menangis!" Kira-kira
seperti itulah maksudnya.

Sejarah Musik Reggae

Musik reggae kerap dianggap sebagai musik yang identik dengan
aroma daun ganja. Hal ini karena daun yang bisa memabukkan
tersebut kerap dijadikan simbol musik tersebut. Padahal, tidak
selamanya daun ganja dikaitkan dengan aliran musik yang mampu
mengajak pendengarnya beegoyang.
Selain simbol daun ganja, reggae kerap dilambangkan dengan
penampilan rambut gimbal. Rambut gimbal adalah model rambut
yang dijadikan beberapa ikatan secara lekat dan memanjang.
Tanpa rambut gimbal, musik reggae seperti kurang lengkap dan
kehilangan nuansa bermusiknya.
Di Indonesia, aliran reggae sebenarnya sudah lama dikenal.
Hanya saja, gaungnya belum terlalu dikenal sebagaimana jenis
musik lainnya, seperti musik rock atau dangdut yang dianggap
aliran musik asli Indonesia.
Ada beberapa musisi yang eksis memainkan musik reggae di
Indonesia. Di antaranya adalah Imanes yang sudah bernyanyi
reggae sejak tahun 90an. Selain itu, dikenal pula nama Toni Q
Rastafarra, Steven and The Coconut Trees dan juga almarhum
Mbah Surip.
Nama mbah Suriplah yang banyak dianggap sebagai musisi
reggae yang mampu mempopulerkan musik reggae di seluruh
lapisan masyarakat. Hal ini karena lagu-lagu mbah Surip cukup
sederhana dan enak untuk didengarkan. Salah satu lagu mbah
Surip yang cukup terkenal adalah lagu Tak Gendong. Lagu ini
populer di setiap lapisan usia, mulai anak-anak hingga orang tua.
Penampilan mbah Surip dengan topi warna warninya pun tak
jarang ditiru oleh penggemarnya.
Musik reggae mulai berkembang pada tahun 1968an. Tahun ini
pulalah yang dianggap sebagai tahun kelahiran musik reggae di
dunia. Musik ini mulai berkembang dari kawasan Jamaica, Afrika.
Nama reggae sendiri berasal dari bahasa Afrika, ragged yang
berarti gerakan menghentak.
Ciri khas reggae adalah penggunaan drum dari Afrika yang
dinamakan Burru. Reggae lahir sebagai perpaduan musik
tradisional dari tiga kawasan, yaitu Afrika, Amerika dan juga
Jamaica. Sehingga musik ini bukan merupakan musik asli
Jamaica meski berkembang di daerah tersebut.
Musik ini memiliki dasar musik yang mirip dengan aliran ska.
Hanya saja, ritme musik reggae cenderung lebih lamban dan lebih
menekankan pada kekuatan vokal. Sedangkan pada ska, unsur
melody sangat dominan muncul dalam musiknya.
Salah satu musisi yang berperan memperkenalkan musik reggae
di dunia adalah Bob Marley dan The Wailers. Mereka memiliki
peran besar dalam mengenalkan musik ini kepada masyarakat
internasional. Meski demikian, ada banyak orang yang
menganggap bahwa musik reggae pada dasarnya diciptakan oleh
Hon. Robert Nesta Marley. Nesta Marley pulalah yang kemudian
ditasbihkan sebagai King of Reggae Music.
Musik Reggae – Musik dari Jamaika
Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang
melahirkannya, Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada
abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku
Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata
Arawak "xaymaca" yang berarti "pulau hutan dan air".
Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memusnahkan
suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian
berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut
dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran
di sana. Pada tahun 1838, praktek perbudakan itu dihapus dan
diikuti dengan melesunya perdagangan gula dunia.
Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak
Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka
dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan
di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian sederhana.
Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun
membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi
folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa
dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas
kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah
leluhur.
Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari
masyarakat Jamaika, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat
kerja atau rumah yang menjadi penyemangat saat kondisi sulit
sehingga memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya,
reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga
membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta
mampu mengendurkan ketegangan.

Tokoh Musik Reggae

1. Bob Marley

Tidak bisa disangkal, pria yang lahir pada 6 Februari 1945 di Sain
Ann Jamaika ini, merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh
dalam perkembangan musik reggae. Penyanyi yang memiliki
nama lahir Robert Nesta Marley ini dianggap berhasil
memperkenalkan musik Reggae ke seluruh dunia. Pada 1965, ia
merilis album pertamanya The Wailing Wailers. Album ini menjadi
sangat populer di Jamaika saat itu.
Semasa hidupnya, tak kurang dari 13 album telah ia rilis dan
memperoleh berbagai penghargaan, seperti Hollywood Walk of
Fame, Grammy Lifetime Achievement Award, dan beberapa
penghargaan lainnya. Bob Marley juga dikenal giat
mempromosikan perdamaian dan kebudayaan untuk Jamaika.
Bersama Peter McIntosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk
The Wailing Wailers yang mengeluarkan album perdana di tahun
1963 dengan hit "Simmer Down". Lirik lagu mereka banyak
berkisah tentang "rude boy", anak-anak muda yang mencari
identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan Kingston.
The Wailing Wailers bubar pada pertengahan 1960-an dan
sempat membuat Bob Marley patah arang sehingga memutuskan
untuk berkelana ke Amerika. Pada bulan April 1966, Bob kembali
ke Jamaika, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie
I(Raja Ethiopia) ke Jamaika untuk bertemu penganut Rastafari.
Kharisma sang raja membawa Bob menjadi penghayat ajaran
Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band
barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama lawas Mc
Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta
melalui reggae. Penganut Rastafari lantas menganggap Bob
menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan
inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.

2. Tony Q Rastafara

Nama Tony Q Rastafara tidak bisa dilepaskan dari musik reggae
Tanah Air. Kecintaannya kepada legenda musik reggae, Bob
Marley, membuat ia memilih musik ini. Walaupun demikian, Tony
Q dan bandnya, Rastafara, berusaha lepas dari bayang-bayang
musik reggae ala Bob Marley. Keberaniannya untuk membawakan
lagu sendiri, membuat Tony dianggap sebagai pelopor musik
reggae di Tanah Air.
Album Rambut Gimbal yang merupakan album pertama Tony
mendapat respon sangat baik dari penikmat musik reggae Tanah
Air. Tony Q Rastafara juga dikenal atas keberhasilannya
memadukan musik reggae dengan musik tradisional khas
Indonesia. Salah satu lagu ciptaan Tony berjudul Pat Gulipat
berhasil masuk dalam album kompilasi musik dunia. Album
kompilasi yang dirilis secara internasional ini berhasil

Dreadlock – Simbol Reggae

Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut
"dreadlocks" menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae.
Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae,
sehingga secara kaprah orang menganggap para pemusik
reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit itu. Padahal
jauh sebelum menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri
sejarah panjang.
Simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an Jamaika
mengalami gejolak sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa
tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah yang ada, lantas
membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di tenda-tenda
yang didirikan di antara semak belukar. Mereka memiliki tatanan
nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara
rambut gimbal. Pada pertengahan tahun 1960-an perkemahan
kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah
Kingston, seperti di Kota Trench Town dan Greenwich, tempat di
mana reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada
akhir tahun 1970-an, sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya
menjadi icon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera
menjadi sebuah tren baru dalam tata rambut dan cenderung lepas
dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an
dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi
bagian dari fashion dunia.



5 komentar:

  1. GAMES KARTU ONLINE TERBESAR DI ASIA
    - JURAGANQQ -
    MENYEDIAKAN 7 PERMAINAN KARTU TERFAVORIT
    BANDAR Q | DOMINO 99 | ADU Q | BANDAR POKER | POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG
    GABUNG SEKARANG
    MEMBERIKAN BONUS TERBESAR !!
    - CASHBACK 0.3%
    - REFFERAL 15%
    - JACKPOT !!
    - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RacB
    - BEST SERVER FOR GAMBLING NO ROBOT !
    - PLAYER VS PLAYER
    - FAST PROSES !
    - CS ONLINE 24 JAM
    JuraganQQ

    BalasHapus
  2. GAMES KARTU ONLINE TERBESAR DI ASIA
    - JURAGANQQ -
    MENYEDIAKAN 7 PERMAINAN KARTU TERFAVORIT
    BANDAR Q | DOMINO 99 | ADU Q | BANDAR POKER | POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG
    GABUNG SEKARANG
    MEMBERIKAN BONUS TERBESAR !!
    - CASHBACK 0.3%
    - REFFERAL 15%
    - JACKPOT !!
    - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RacB
    - BEST SERVER FOR GAMBLING NO ROBOT !
    - PLAYER VS PLAYER
    - FAST PROSES !
    - CS ONLINE 24 JAM
    JuraganQQ

    BalasHapus
  3. yooman,Terimakasih infonya sangat menarik
    salam Aqiqah Jogja

    BalasHapus
  4. Bob Marley tokoh musik reggae paling dikenal di Indonesia

    BalasHapus